Senin, 29 April 2013

Mengupas Sistem Idling Stop Mazda 6

Mazda Indonesia merilis salah satu varian mobilnya yakni Mazda6 yang menggunakan sistem idling stop, mirip yang tersemat di varian skutik honda terbaru (aka VarTech 125 ISS) dalam upaya lebih memaksimalkan efesiensi penggunaan bahan bakar, tentunya cara kerjanya beda sama ISS nya motor Honda. Nah seperti apa cara kerjanya?

9965_9090811209

Sistem ISS nya Honda vario 125 ISS memberdayakan starter, namun memang starternya sudah diupdate bukan lagi menggunakan motor starter, melainkan ACG Starter yang nyaris tanpa suara, ditambah lagi 2 fitur lain yakni dekompresi mesin dan swing back piston yang membuat proses start otomatisnya berjalan smooth, efesien dan low energy. Sistem idling stop yang dikembangkan Mazda menggunakan Metoda COmbustion Start, atau lebih mudahnya menyalakan mesin menggunakan metoda peledakan ruang bakar.

fig_20092_02_01

Jadi gini seperti yang bisa  disimak pada gambar di atas dan video di bawah, saat kendaraan berhenti dan telah memenuhi waktu sekian detik, maka mesin akan otomatis berhenti. Nah secara umum Nanti mesin dapat dihidupkan lagi hanya dengan menekan tombol pedal gas/melepas pedal rem. Metodanya adalah saat mesin berhenti, maka injektor akan nyuplai bbm di ruang bakar dan bbm tersebut akan dibakar oleh percikan api sehingga menimbulkan ledakan yang akan mendorong piston ke bawah dan menstimulasi beroperasinya mesin kembali. Smart bukan?



Itu pemikiran dasarnya, akan tetapi dalam proses rancang bangunnya ternyata nggak semudah itu. Dibutuhkan pengukuran teliti mengenai letak piston terbaik dan ter-efesien. Untuk ini Mazda mengembangkan sistem dimana setelah mesin berhenti maka piston di tiap silinder diatur ulang posisinya sehingga saat idling start diperoleh start dengan energi paling efesien (silahkan cek di video, setelah mesin berhenti piston akan mengatr ulang posisi masing masing)

Dengan sistem I-stop ini Mazda mengklaim proses Start ulang dari sistem Idling Stopnya hanya memerlukan waktu 0,35 detik dan pengaplikasian sistem i-stop ini menghasilkan efesiensi penggunaan bahan bakar sampai 14% dibanding tanpa i-stop. Semoga bermanfaat :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar